Kisah Pendeta yang Mengaku Gay di Usia 91 Tahun

Nathania Riris Michico
Underhill mengatakan dia merasa nyaman dengan dirinya untuk pertama kali setelah sekian lama. (FOTO: JUSTIN CREEDY SMITH)

Underhill menyalahkan penafsiran yang salah dari tulisan suci sebagai akar penyebab masalah. Sebagai seorang bocah, dia bersekolah di Sekolah Minggu dan melihat Yesus sebagai panutannya.

"Saya terpesona oleh penggambaran Yesus dalam Injil sebagai orang yang menentang naluri kesukuan dan membela yang tertindas," katanya, dalam otobiografinya.

Mendengarkan drama radio yang didasarkan pada kehidupan Yesus, The Man Born to be King, menginspirasi Underhill muda yang kesepian.

"Saya diam-diam memintanya menjadi teman dan pembimbingku dalam hidup."

Dan ketika dia mendekati usia 50 tahun, Underhill mencari hubungan yang lebih dekat dengan pembimbingnya, dan bergabung dengan masyarakat Santo Fransiskus -sebuah ordo Anglikan- karena dia mendapati komunitas itu sebagai komunitas tanpa homofobia.

Kemunafikan di gereja

Dia belajar selama tiga tahun di Canterbury School of Ministry untuk menjadi seorang pendeta. Dia kemudian bertugas di beberapa tempat tanpa membuka jati dirinya bahwa dia gay.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Megapolitan
3 hari lalu

Pramono Resmikan Gereja HKBP Pondok Kelapa, Urus Izin 35 Tahun

Internasional
3 bulan lalu

Terungkap, Pelaku Penembakan Gereja Michigan Tewaskan 4 Orang Veteran Perang Irak

Internasional
3 bulan lalu

Pria Tembaki Jemaat lalu Bakar Gereja di Michigan AS, 2 Orang Tewas

Internasional
3 bulan lalu

Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dikanonisasi Bersama Pier Giorgio Frassati

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal