Organisasi ini dijalankan oleh Tomer Janar Lind, yang memiliki kewarganegaraan ganda Israel-Estonia. Menurut Haaretz, Lind bekerja sama dengan unit militer Israel Cogat yang bertugas memindahkan paksa warga Palestina dari Gaza dan memfasilitasi beberapa penerbangan bagi pengungsi.
Bashir menjelaskan, perjalanan rahasianya dari Gaza ke Afrika Selatan sebagai kebutuhan untuk bertahan hidup, bukan menetap di luar negeri.
"Kami tidak menandatangani surat apa pun, atau surat 'tidak boleh kembali', tidak sama sekali," katanya.
"Jika seseorang menelepon saya dan bertanya, 'Apakah Anda ingin keluar?' Saya akan jawab, iya. Orang-orang di Gaza mengatakan ingin keluar dari penderitaan, genosida, dan neraka," ujarnya, lagi.
Tentara Israel telah mengubah seluruh Jalur Gaza menjadi puing-puing.
"Rafah telah disapu bersih sepenuhnya. Tidak ada satu rumah pun yang tersisa. Semuanya hancur di Khan Younis, Rafah, dan Gaza," kenangnya.