Kisah Pilu Perempuan Rohingya Korban Pemerkosaan Militer Myanmar

Anton Suhartono
Perempuan Rohingya menemani bayinya yang dirawat di klinik Dokter Lintas Batas di kamp Kutupalong, Bangladesh (Foto: AFP)

DHAKA, iNews.id - Diperkirakan sebanyak 48.000 perempuan etnis Rohingya yang mengungsi di Bangladesh dalam kondisi hamil dan akan melahirkan tahun ini.

Sebagian besar perempuan itu merupakan korban pemerkosaan militer Myanmar sejak pecahnya aksi kekerasan terhadap minoritas Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Agustus 2017.

Masalahnya, banyak perempuan yang menyembunyikan kehamilan mereka karena malu. Umumnya, mereka diperkosa dan hamil sebelum menikah.

Padahal, para perempuan hamil memerlukan penanganan khusus, apalagi setelah melahirkan bayi. Para relawan mengkhawatirkan tingginya angka kematian ibu dan bayi karena mereka tak mendapat penanganan medis saat kehamilan, persalinan, dan setelahnya.

Tosminara, salah seorang pengungsi yang ikut membantu membujuk para perempuan hamil, mengatakan, selama berbulan-bulan dia berjuang membantu mengangkat moril korban pemerkosaan sehingga bisa keluar dari trauma mendalam.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
22 hari lalu

Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang

Nasional
2 tahun lalu

Wapres: Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya

Nasional
2 tahun lalu

Jokowi Akan Bahas Nasib Pengungsi Rohingya dengan Pemimpin Negara Lain di Jepang

Nasional
2 tahun lalu

Gen Z Tanya Penanganan Pengungsi Rohingya, Begini Jawaban Ganjar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal