Kisah Sedih Manusia Tertinggi di Dunia, Meninggal di Usia Muda

Ahmad Islamy Jamil
Robert Wadlow saat berumur 18 tahun, berdiri di dekat lampu lalu lintas untuk pejalan kaki di Kota New York, AS, pada 7 April 1937. Robert bediri di samping ayahnya, Harold Wadlow, sementara orang-orang mengelilingi mereka. (Foto: AP)

Dr Charles Humberd, seorang dokter yang mendalami masalah gigantisme, berkunjung untuk memeriksa Wadlow pada1936, ketika umurnya 18 tahun. Salah satu hal yang dicatat Humberd dalam laporannya adalah, kurangnya rasa atau sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan suhu di kaki Wadlow.

“Dia tidak menyadari kerutan di kaus kakinya atau benda asing di sepatunya sampai (kakinya) melepuh, diikuti oleh bisul yang terbentuk,” kata sang dokter.

Memiliki kaki terbesar di dunia tidak hanya membuat Wadlow kesakitan, tapi juga menyebabkan keluarganya harus mengeluarkan uang yang amat banyak. Sepasang sepatu super besar Wadlow berharga 100 dolar AS (lebih dari 2.000 dolar AS jika disesuaikan dengan inflasi pada 2022). Harga itu setara dengan Rp31 juta.

Untuk membayar biaya yang terus meningkat dari tubuhnya yang terus tumbuh besar, Wadlow yang sudah berusia 20 tahun mulai melakukan tur dengan  International Shoe Company. Perusahaan sepatu besar yang berbasis di Missouri, AS, itulah yang secara rutin memberikan sepatu buatan mereka kepada Wadlow.

Sejak itu, Wadlow dan ayahnya melakukan perjalanan hampir 500.000 km, mengunjungi lebih dari 800 kota dan 41 negara bagian di AS untuk mempromosikan sepatu buatan International Shoe Company.

Namun, dalam salah satu turnya, Wadlow jatuh sakit parah. Setelah mengikuti parade Hari Kemerdekaan di Festival Hutan Nasional Manistee 1940 di Michigan, dia kembali ke kamar hotelnya dalam keadaan demam.

Penyebab penyakitnya adalah lepuh yang terinfeksi di pergelangan kaki kanannya, yang terbentuk akibat penyangga besi yang baru dipasang menggores kulitnya. Wadlow tidak menyadari luka itu karena kurangnya sensasi di tubuhnya.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
4 jam lalu

Dari Sekutu Jadi Ancaman, Kisah Pahit Imigran Afghanistan yang Berbalik Menyerang AS

Internasional
6 jam lalu

Penembakan Tentara Garda Nasional, Trump Akan Usir Pendatang Asing yang Bahayakan Amerika

Internasional
6 jam lalu

Buntut Pembunuhan Tentara Garda Nasional, Trump Tolak Masuk Pendatang dari Negara Dunia Ketiga

Internasional
9 jam lalu

Pelaku Penembakan Tentara Garda Nasional Pernah Kerja untuk CIA, Trump: Motif Masih Gelap

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal