Kisah Toko Hewan Peliharaan yang Bertahan di Tengah Perang Yaman

Nathania Riris Michico
Dokter hewan Murad Jamal (kanan) sedang merawat seekor anjing di kliniknya di Sanaa, Yaman. (Foto: Reuters)

Jamal mengatakan, memiliki hewan peliharaan dalam situasi seperti ini dianggap sebuah kemewahan. Dia sudah menjalankan bisnis hewan peliharaan selama tujuh tahun dan memiliki toko sendiri selama dua tahun.

Perang Yaman sudah bertahun-tahun menemui jalan buntu. Koalisi negara-negara Arab Muslim Sunni pimpinan Arab Saudi dan para sekutu Yaman belum berhasil mengusir kelompok Houthi dukungan Iran dan berkuasa di Sanaa serta di sebagian besar pusat-pusat perkotaan.

Sanaa sendiri menjadi sasaran serangan udara dari koalisi yang mengintervensi perang di Yaman pada 2015 untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang terusir.

Jamal menuturkan, jumlah konsumen yang membeli berbagai macam makanan hewan turun ketika banyak kedutaan besar asing tutup akibat perang. Para orang asing melarikan diri dengan membawa hewan peliharaan mereka.

Di sebuah negara di mana warganya pernah membeli banyak hewan peliharaan, harga sahabat manusia itu bisa turun hingga setengahnya, meski inflasi meroket.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
6 hari lalu

Israel Dihantam Drone Houthi, Netanyahu Murka Perintahkan Pembalasan

Internasional
22 hari lalu

Pertama Kali, Kelompok Houthi Yaman Incar Fasilitas Nuklir Israel

Internasional
23 hari lalu

Usai Serangan Drone Kamikaze, Houthi Peringatkan Maskapai yang Gunakan Bandara Israel

Internasional
23 hari lalu

Houthi Puas Bisa Bombardir Bandara Israel, Janjikan Serangan Lebih Keras

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal