Jamal mengatakan, memiliki hewan peliharaan dalam situasi seperti ini dianggap sebuah kemewahan. Dia sudah menjalankan bisnis hewan peliharaan selama tujuh tahun dan memiliki toko sendiri selama dua tahun.
Perang Yaman sudah bertahun-tahun menemui jalan buntu. Koalisi negara-negara Arab Muslim Sunni pimpinan Arab Saudi dan para sekutu Yaman belum berhasil mengusir kelompok Houthi dukungan Iran dan berkuasa di Sanaa serta di sebagian besar pusat-pusat perkotaan.
Sanaa sendiri menjadi sasaran serangan udara dari koalisi yang mengintervensi perang di Yaman pada 2015 untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang terusir.
Jamal menuturkan, jumlah konsumen yang membeli berbagai macam makanan hewan turun ketika banyak kedutaan besar asing tutup akibat perang. Para orang asing melarikan diri dengan membawa hewan peliharaan mereka.
Di sebuah negara di mana warganya pernah membeli banyak hewan peliharaan, harga sahabat manusia itu bisa turun hingga setengahnya, meski inflasi meroket.