YERUSALEM, iNews.id - Pemerintah Israel menerapkan pembatasan ketat kepada warga Palestina di Tepi Barat untuk bisa memasuki Masjid Al Aqsa selama bulan Ramadhan. Namun itu tak menyurutkan Nafez Abu Saker, seorang warga Dewa Aqraba, Tepi Barat, untuk mendatangi masjid suci ketiga bagi umat Islam tersebut.
Saker mengatakan harus menempuh perjalanan 45 km dari rumahnya menuju Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem Timur.
Dia berangkat dari rumahnya dalam kondisi berpuasa sejak pukul 07.00 waktu setempat, padahal salat berlangsung sekitar pukul 12.00.
Sepanjang perjalanan dia harus melalui beberapa pos pemeriksaan yang dijaga ketat polisi Israel. Dia menghabiskan waktu hingga 3 jam untuk sampai ke Masjid Al Aqsa.
"Jika warga Tepi Barat diizinkan datang, semua orang dari semua kota, desa, dan kamp akan datang ke Al Aqsa untuk melaksanakan salat," katanya, dikutip dari Associated Press, Minggu (9/3/2025).
Motivasi Saker untuk rela bersusah-susah datang ke Masjid Al Aqsa adalah janji pahala besar dari Allah SWT.
Hal senada disampaikan penduduk Aqraba lainnya, Ezat Abu Laqia.
"Pahala salat di sini seperti 500 kali salat (di masjid lain), meskipun jalan menuju ke sini sulit. Itu mendatangkan pahala besar dari Allah," kata Laqia.
Salat Jumat pertama Ramadhan di kompleks Masjid Al Aqsa dihadiri sekitar 90.000 jemaah, demikian data Islamic Trust, otoritas yang bertugas mengawasi kompleks Al Aqsa.