Dia meneruskan perjalanan selama berjam-jam tanpa makanan. Dia berhenti untuk bekerja di Peru sampai bisa membeli tiket pesawat ke Argentina.
Guariman mengatakan, sejak tiba di Buenos Aires, dia bekerja dengan waktu kerja yang panjang dengan harapan segera bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
"Saya tidak punya apa-apa untuk dimakan, bekerja lebih dari 14 jam sehari, saya belum berhenti bekerja sejak saya tiba di sini. Tidak bisa diungkapkan. Ketika saya ingat atau melihat mereka di ponsel, saya hanya memikirkan, akan segera bertemu mereka," ujar Julio.
Sementara itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menanggapi eksodus itu dengan mendorong warga Venezuela agar kembali pulang.
"Setiap warga Venezuela yang pergi ke luar negeri, karena ilusi palsu, dengan harapan masa depan yang lebih baik, saya sambut dengan terbuka untuk kembali ke Venezuela," ujar Maduro.
Organisasi Internasional untuk Imigrasi melaporkan, jumlah warga Venezuela yang beremigrasi ke negara lain di Amerika Latin tahun lalu saja meningkat sepuluh kali lipat. Hal memaksa pemerintah-pemerintah untuk memberikan izin kerja dan bantuan kepada warga Venezuela yang membutuhkan.