Israel menggempur Jalur Gaza secara membabi buta setelah para pejuang Hamas Palestina melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa pada 7 Oktober lalu. Dalam operasi tersebut, sedikitnya 1.200 orang Israel tewas dan sekitar 240 orang lainnya ditawan Hamas.
Sementara serangan Israel yang bertubi-tubi ke Gaza telah menyebabkan gugurnya belasan ribu warga Palestina. Jumlah korban jiwa itu diperkirakan lebih besar dari yang tercatat secara resmi.
Israel dan Hamas memulai gencatan senjata selama empat hari pada Jumat (24/11/2023) lalu. Dalam kesepakatannya, Hamas membebaskan para tawanan, termasuk wanita dan anak-anak Israel, di kemudian hari, dan; bantuan akan mengalir ke Gaza yang terkepung. Ini adalah jeda pertama dalam perang yang telah berlangsung hampir tujuh minggu.
Gencatan senjata dimulai pada pukul 07.00 pagi waktu Gaza (12.00 WIB), yang melibatkan gencatan senjata komprehensif di utara dan selatan Gaza. Hal itu lalu diikuti dengan pembebasan lebih dari 200 tawanan yang ditawan oleh Hamas selama serangan di wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.
Sebagai imbalannya, sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan.