Para peneliti mengevaluasi tren kontemporer pada cedera senjata api anak sebelum dan selama pandemi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada faktor-faktor risiko sosio-demografis serupa.
Menurut data JAMA, ada 1.815 kasus cedera senjata api sebelum pandemi Covid. Sementara, selama pandemi insiden berjumlah 2.759 kasus, atau naik 52 persen. Sebanyak 78,5 persen korban dari total insiden itu anak laki-laki.