Youn Kun-young, anggota komite lainnya, mengatakan bahwa peluncuran tersebut berhasil karena satelit masuk ke orbit. Ditakutkan, Korut akan segera menguji coba senjata nuklir usai meluncurkan satelit itu.
Peluncuran terbaru tersebut memicu kecaman dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Korsel juga sudah menangguhkan sebagian pakta militer tahun 2018 dengan Korut.
Rusia dan Korut membantah adanya transaksi senjata tetapi membenarkan ada kerja sama militer.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova bahwa Rusia patuh melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB. "Dakwaan yang diajukan terhadap kami tidak berdasar dan sama sekali tidak ada bukti," kata Zakharova dalam konferensi pers.