SEOUL, iNews.id - Korea Utara menegaskan keinginan untuk melucuti senjata nuklir bukan karena sanksi dan tekanan dari Amerika Serikat (AS) atau dunia. Korut juga menuding AS membuat opini publik, seolah-olah negaranya tak punya pilihan lain untuk berdamai karena sanksi dari AS dan PBB maupun akibat tekanan lainnya.
Kantor berita Korut, KCNA, Minggu (6/5/2018), mengutip pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, melaporkan, Pemerintah AS seharusnya tidak memprovokasi dengan menyebar aset-aset strategisnya di Korea Selatan (Korsel) serta mengangkat isu mengenai pelanggaran HAM.
"Tindakan ini tidak bisa ditafsirkan dengan yang lain, selain upaya yang bisa membahayakan dan merusak suasana dialog yang hampir tidak pernah terjadi serta membawa situasi kembali ke titik awal, " kata juru bicara itu, sebagaimana dilaporkan kembali oleh Reuters.
Menurut dia, situasi menjelang dialog denuklirisasi antara pemimpin Korut Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump tak akan kondusif jika isu ini terus diembuskan. Korut bersedia melucuti senjata nuklir murni karena ingin berdamai.
Sebelumnya, Trump menegaskan tetap akan menjatuhkan sanksi dan menekan Korut. Dia juga berjanji tak akan melakukan kesalahan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.