Krisis Ekonomi Parah sejak 2019, Lebanon Bangkrut

Umaya Khusniah
Wakil Perdana Menteri Lebanon, Saadeh al-Shami mengatakan, negara dan bank sentralnya telah bangkrut. (Foto: Ist)

Sejak akhir 2019, Lebanon telah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah, termasuk depresiasi mata uang besar-besaran serta kekurangan bahan bakar dan medis.

Mata uang Lebanon telah kehilangan 90 persen nilainya, mengikis kemampuan orang untuk mengakses barang-barang dasar, termasuk makanan, air, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Selain itu, pemadaman listrik yang meluas sering terjadi karena kekurangan bahan bakar.

Al-Shami mengatakan, situasi negara "tidak dapat diabaikan" sehingga penarikan bank tidak dapat dibuka untuk semua orang. Penarikan tunai dalam mata uang asing di Lebanon telah dibatasi secara ketat sejak 2019 karena krisis ekonomi yang sedang berlangsung.

"Saya berharap kami berada dalam situasi normal," katanya.

Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait
Internasional
14 hari lalu

PBB Kecam Serangan Drone dan Tank Israel terhadap Pasukan UNIFIL di Lebanon

Internasional
15 hari lalu

Drone Israel Serang Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon

Internasional
17 hari lalu

Perusahaan Baja Israel Dibuat Bangkrut Turki gegara Perang Gaza, Rugi Ratusan Miliar

Internasional
17 hari lalu

Nah, Perusahaan Baja Israel Bangkrut Diembargo Turki gara-gara Perang Gaza

Internasional
25 hari lalu

Israel Terus Gempur Lebanon, Incar Pabrik Semen dan Gudang Material Bangunan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal