Krisis Politik, Hampir 5.000 Orang Tinggalkan Venezuela Setiap Hari

Anton Suhartono
Warga Venezuela berdemonstrasi menentang pemerintahan Presiden Nicolas Maduro di Karakas (Foto: AFP)

Krisis politik yang terjadi sejak pekan lalu dikhawatirkan menambah parah ketidakpastian di negara kaya minyak itu. Pekan lalu, tokoh oposisi yang juga pemimpin parlemen Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri seagai presiden Venezuela sementara, merebut kekuasaan dari Presiden Nicolas Maduro.

Langkah Guaido itu didukung sebagian besar negara Amerika Latin, Amerika Serikat, sebagian Eropa, dan Australia.

Maduro dilantik sebagai presiden untuk periode kedua belum lama ini setelah memenangkan pemilu pada Mei 2018. Namun oposisi memboikot hasil pemilu karena menganggap ada kecurangan.

Konflik pemerintahan ini tampaknya akan berlangsung panjang. Jaksa Agung Venezuela Tarek Saab meminta Mahkamah Agung membuka penyelidikan terhadap Guaido. Jaksa juga meminta rekening pria 35 tahun itu dibekukan serta melarangnya bepergian keluar negeri.

Dalam tayangan di televisi pemerintah, Saab mengaku sudah meminta dibukanya penyelidikan terkait berbagai kekerasan di negara itu sejak 22 Januari atau sehari sebelum Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
11 hari lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!

Internasional
11 hari lalu

Mengapa Amerika Serikat Ingin Rebut Minyak Venezuela?

Internasional
11 hari lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB

Internasional
11 hari lalu

Di Balik Tuduhan Narkoba, Amerika Diduga Bidik Minyak Venezuela

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal