SINGAPURA, iNews.id – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 27 dan 28 April 2018 digelar di Singapura. Pertemuan para pemimpin negara Asia Tenggara ini akan fokus membahas krisis di Myanmar yakni terkait pengungsi Muslim Rohingya.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan, salah satu tantangan dalam menyelesaikan permasalahan di kawasan adalah faktor keberagaman.
"Kita hanya bisa melakukan sesuatu jika sudah mencapai konsensus. Kita harus melakukan itu karena tidak ada kelompok regional lain yang seberagam seperti kita (ASEAN)," kata Balakrishnan, dikutip dari Reuters, Selasa (24/4/2018).
Dia menambahkan, jika anggota-anggota ASEAN membuat konsensus, maka akan lebih mudah untuk bergerak. "Saya kira kita bisa melakukan secara efektif," katanya.
Menurut Balakrishnan, krisis di Myanmar di mana lebih dari 700.000 Muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh akibat pembantaian oleh militer sejak Agustus 2017, merupakan tantangan terbesar yang dihadapi ASEAN saat ini.