Dia menambahkan, pemerintah ingin mengetahui apa yang terjadi pada Navalny. Menurut dia, tak ada pihak yang diuntungkan dengan meracuni pria 44 tahun itu.
"Saya kira tidak ada yang diuntungkan dari ini," kata Peskov.
Pada Rabu (2/9/2020), Jerman mengumumkan Navalny diracuni menggunakan Novichok, zat kimia yang sama digunakan untuk menghabisi mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, di Inggris pada 2018.
Navalny ambruk setelah naik pesawat dan sempat dirawat di rumah sakit Omsk sebelum diterbangkan ke Berlin untuk melanjutkan perawatan.
"Dia masih koma tetapi berangsur membaik," kata dokter yang merawatnya.