MOSKOW, iNews.id - Rusia mengklaim tak ada ancaman kontaminasi setelah laboratorium senjata biologi era Uni Soviet yang berlokasi di Siberia meledak dan terbakar, Senin (16/9/2019).
Laboratorium penelitian khsusus virus dan bioteknologi bernama Vector itu diketahui menyimpan sampel virus Ebola dan cacar untuk diteliti. Vector juga merupakan satu dari dua laboratorium di dunia yang memiliki sampel virus cacar.
Badan pengawas kesehatan Rusia, Rospotrebnadzor, seperti dikutip dari AFP, Selasa (17/9/2019), mengatakan, ledakan dipicu keboran tabung gas disusul dengan kebakaran. Insiden itu melukai satu orang yang merupakan pekerja lab.
Menurut Rospotrebnadzor, meskipun kaca jendela hancur berhamburan akibat kuatnya ledakan, struktur bangunan tetap kuat. Badan pengawas juga memastikan tak ada zat berbahaya di ruangan yang diguncang ledakan.
Api yang melalap bangunan bisa dijinakkan pada hari itu juga.
Ledakan lab Novosibirsk, kota terpadat ketiga di Rusia, merupakan insiden terbaru yang melanda fasilitas rahasia negara itu sepanjang tahun ini.