Sebelumnya, mereka menjual tiket kelas bisnis untuk penerbangan Agustus dari Vietnam ke New York dengan harga 675 dolar AS atau kurang dari Rp10 juta untuk rute pulang-pergi, pada awal Januari lalu.
Padahal harga tiket untuk rute yang sama untuk penerbangan pada Juli dan September adalah sekitar 16.000 dolar AS atau sekitar Rp 231 juta.
Pada saat itu, pihak Cathay mengakui kesalahannya dan menyatakan menerima penumpang yang beruntung tersebut.
Kasus serupa sebelumnya juga pernah dialami maskapai lainnya.
Maskapai Singapore Airlines, misalnya, menjual tiket lebih murah setengah harga aslinya pada 2014. Namun, maskapai United Airlines membatalkan tiket trans-Atlantik yang dijual kurang dari 100 dolar AS atau sekitar Rp1,4 juta.
Insiden kedua kalinya ini merupakan tantangan bagi Cathay Pacific, di tengah usahanya untuk kembali membukukan keuntungan setelah mencatat kerugian selama satu tahun pembukuan sampai Maret tahun lalu.