Salah satu agen yang melayani penjualan sel telur mengungkap, ketidaksuburan disebabkan masalah fisik merupakan alasan utama pasutri mau membayar mahal serta rela melanggar hukum demi memiliki anak. Bahkan ada dugaan keterlibatan rumah sakit swasta untuk memfasilitasi penjualan sel telur.
Laporan mengungkap beberapa rumah sakit swasta membuat kesepakatan rahasia dengan agen untuk mendapatkan sel telur.
Pencari sel telur lainnya adalah pasangan ingin memiliki anak kedua setelah aturan hanya boleh memiliki satu anak di China dicabut.
Lantas bagaimana proses pembuahan terjadi? Rumah sakit ditunjuk akan menyuntikkan hormon dalam dosis tinggi ke donor selama periode 10 hari untuk memproduksi sel telur pada tingkat jauh lebih cepat dari biasanya. Setelah itu rumah sakit melakukan ultrasound scan dan tes darah guna menentukan kapan operasi untuk mengeluarkan sel telur dapat dilakukan.
Namun ada risiko yang harus ditanggung donor, yakni efek samping ke pernapasan, kembung, dan pembekuan pembuluh darah.