Pengunduran diri Ferguson terjadi setelah Daily Telegraph melaporkan bahwa seorang perempuan—yang dikatakan sebagai kekasihnya—datang ke rumah sang ilmuwan di London pada dua kesempatan selama lockdown berlangsung.
“Saya terlalu percaya diri bahwa saya kebal (dari virus). Tapi setelah dites, saya positif terkena virus corona dan benar-benar mengisolasi diri selama hampir dua pekan setelah mengalami gejala,” kata profesor itu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson—yang sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit karena tertular corona dan sekarang sudah sembuh—memerintahkan lockdown selama tiga pekan pertama pada 23 Maret. Di bawah kebijakan tersebut, toko-toko dan layanan jasa yang dianggap tidak penting ditutup sementara.
Penduduk juga diminta untuk tidak keluar rumah kecuali untuk berolahraga dan membeli barang-barang penting. Polisi pun diberi wewenang untuk mendenda mereka yang melanggar aturan itu.
Lockdown di Inggris lalu diperpanjang selama tiga minggu lagi pada pertengahan April, tetapi PM Johnson diperkirakan segera menetapkan rencananya untuk melonggarkan aturan karantina yang ketat, menurut laporan media.