Jika tren ini berlanjut, menurut Profesor Edward Hanna selaku peneliti iklim dari Universitas Lincoln, Greenland bisa memecahkan rekor pelelehan tahun ini.
"Masalahnya dengan tren iklim, sebagaimana kita pantau selama 20 tahun terakhir, ketika kondisi semakin panas di Greenland, tidak perlu kejadian khusus untuk mencairkan seluruh permukaan es," ujarnya, kepada BBC.
Konkuensinya, kata dia, tidak hanya dirasakan di Greenland tapi juga di seluruh dunia.
Ketika lautan es mencair, khalayak yang bertumpu padanya dalam bidang transportasi, berburu, dan menangkap ikan diperkirakan akan menderita. Pada skala global, Profesor Hanna mengatakan "peningkatan permukaan laut adalah peristiwa besarnya".
"Kita kehilangan kira-kira 250 miliar ton es per tahun secara rata-rata. Begitu banyak daratan beralih menjadi lautan," ujarnya.