BEIRUT, iNews.id - Presiden Lebanon, Michel Aoun, mengindikasikan tengah mempertimbangkan membuka jalan damai dengan Israel. Rencana itu terungkap dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Prancis, BFMTV.
Lebanon secara teknis pernah berperang dengan Israel dalam beberapa dekade terakhir. Pada 24 Mei 2000, tentara Israel terakhir meninggalkan bumi Lebanon yang pernah mereka duduki selama 22 tahun, sebelum sebuah gerbang perbatasan kedua negara digembok.
Keberhasilan menyingkirkan Israel dari Lebanon tak lepas dari kontribusi gerilayawan Hizbullah dan Amal, yang kemudian menginspirasi rakyat Palestina dalam memperjuangkan tanah miliknya dari invasi negara Yahudi tersebut.
Pascaledakan besar di Beirut dua pekan lalu, situasi dalam negeri Lebanon semakin tidak tak terkendali. Selain dihadapkan pada krisis ekonomi, insiden yang menewaskan 170 orang itu turut memicu gelombang unjuk rasa besar yang mengecam pejabat pemerintah yang korup.
Israel telah menyampaikan tawaran untuk membantu pemulihan Lebanon pascaledakan 2.750 ton amonium nitrat. Hizbullah yang merupakan musuh bebuyutan Israel secara tegas telah memperingatkan agar tidak menjalankan aksi propaganda di Lebanon.
Dalam wawancara di BMFTV pada hari Sabtu (15/8/2020), Presiden Aoun menyebut negaranya tengah mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan Israel.