Otoritas berwenang belum bisa mengumumkan secara resmi penyebab ledakan. Namun, dugaan mengarah pada tumpukan bahan kimia pembuat bahan peledak yang berada di dalam gudang pelabuhan.
"Informasi juga bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan Sodium Nitrat dalam volume besar yang disimpan di Port. Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan utk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api," lanjutnya.
Kedubes memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban dalam ledakan tersebut. Sedangkan satu orang yang dirawat di rumah sakit Beirut bukan korban.
"WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman," pungkasnya.