Lupakan Perang, Rusia dan AS Kerja Sama Bikin Matahari Buatan Terbesar di Dunia

Anton Suhartono
Perusahaan raksasa energi Rusia Rosatom terlibat dalam megaproyek matahari buatan bertenaga nuklir yang di dalamnya juga melibatkan AS (Foto: Rosatom)

MOSKOW, iNews.id - Perusahaan raksasa energi Rusia Rosatom terlibat dalam megaproyek matahari buatan bertenaga nuklir. Megaproyek fusi nuklir global itu sedang berlangsung di Prancis.

CEO Rosatom Aleksey Likhachev mengatakan Rusia bahkan memperluas perannya dalam megaproyek bernama Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER) atau matahari buatan terbesar di dunia itu.

Selain Rusia, megaproyek ITER juga melibatkan perusahaan-perusahaan China, Uni Eropa, India, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Tujuan dari proyek ini adalah menyediakan pasokan listrik yang aman dan hampir tak terbatas.

Likhachev telah bertemu dengan Direktur Jenderal ITER Pietro Barabaschi di Rusia. Mereka membahas berbagai isu terkait pemenuhan kewajiban Rusia untuk memproduksi serta memasok peralatan.

“Kami berterima kasih kepada pimpinan ITER, yang tidak hanya menunjukkan sikap yang adil dan jujur, tapi juga penuh semangat melibatkan dan memperluas partisipasi Rusia dalam proyek ini,” kata Likhachev, seperti dikutip dari RT, Jumat (11/10/2024).

Sementara itu Barabaschi menjelaskan diskusi berjalan dengan sangat produktif.

"Setelah menghadapi beberapa kendala, kami sekarang kembali ke jalur yang benar. Kita ami memiliki rencana baru ke depannya." katanya.

Kontribusi Rusia, lanjut dia, seperti halnya semua anggota ITER, sangat penting, menunjukkan komitmen bersama terhadap pengembangan energi fusi yang bisa bermanfaat bagi seluruh dunia. 

Dukungan Rusia mencakup semua bidang, mulai dari komponen penting hingga inovasi teknologi.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
10 menit lalu

Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!

Internasional
53 menit lalu

Trump Larang Warga Palestina dan Suriah Masuk Amerika, Ini Alasannya

Internasional
60 menit lalu

Trump Larang Masuk Warga Palestina dan Suriah ke Amerika

Internasional
18 jam lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal