"Dia berteriak 'datang ke sini, cepat', dan dia membawa banyak anak-anak dan perempuan menuju taman yang aman," kata Ahmad.
"Kemudian dia kembali untuk memeriksa saya, karena saya di kursi roda, dan ketika dia mendekati gerbang dia ditembak. Dia sibuk menyelamatkan hidup, melupakan dirinya sendiri," terang Ahmad.
Ahmad (59) yang harus duduk di kursi roda sejak ditabrak oleh pengemudi mabuk pada 1998, percaya dia lolos dari hujan peluru karena pria bersenjata itu fokus pada target lain.
"Orang ini menembak satu orang dua, tiga kali, mungkin itu yang memberi kita waktu untuk pindah, bahkan orang yang mati dia (pelaku) tembak lagi."
Dia tidak melihat istrinya ketika dia meninggalkan masjid dan baru mengetahui istrinya sudah tewas saat seseorang memotret tubuhnya.