Mahathir melanjutkan, partai yang didirikan Anwar berpaham liberal yang kemudian mendapat dukungan, salah satunya dari Partai Aksi Demokratik (DAP).
“Orang Melayu tidak bisa menerima ini karena khawatir posisi mereka akan terancam. Mereka memiliki kekuatan politik, bukan ekonomi. Jika kekuatan Melayu tidak ditekankan, maka konsep liberal (dalam politik) akan ditolak," ujar pria yang juga meninggalkan UMNO dan mendirikan partai Melayu (PPBM) itu, seperti dilaporkan kembali The Star, Kamis (12/3/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan, Anwar sempat diusulkan oleh koalisi Pakatan Harapan, yakni Partai Keadilan Rakyat (PKR), DAP, dan Partai Amanah Negara, untuk maju sebagai PM kedelapan. Namun suara dukungan baginya masih kurang untuk bisa mencapai mayoritas di parlemen.
Kondisi yang sama dialami Mahathir, suara dukungan baginya bahkan di bawah Anwar.
Namun di saat-saat terakhir sebelum Raja memilih Muhyiddin sebagai PM, Anwar memutuskan mendukung kembali Mahathir untuk menjadi PM.