“Ketika mereka (Amanah dan DAP) berpikir bahwa saya tidak akan menang, mereka berasumsi Anwar memiliki suara terbanyak. Kemudian, mereka sadar bahwa Anwar juga tidak akan bisa menang. Mereka pun kembali mendukung saya," kata Mahathir.
Hanya saja, lanjut Mahathir, Anwar ingin dia diangkat menjadi wakil PM.
"Tapi saya tidak setuju karena tahu dukungan baginya tidak akan seperti yang diharapkan. Ada dua orang yang tidak mereka sukai, Anwar dan Lim Guan Eng (mantan menkeu dan Sekjen DAP)," tuturnya.
Keterangan Mahathir ini berbeda dengan pernyataan Anwar Ibrahim sesaat sebelum Raja mengumumkan Muhyiddin sebagai PM.
Anwar menyerahkan surat pernyataan (SD) dari anggota parlemen partainya, PKR, kepada Raja sebagai bukti dukungan bagi Mahathir.
Dia menegaskan mendukung kembali Mahathir dan tak berambisi merebut kekuasaan.
"Saya memutuskan mundur dan menunjuk Mahathir sebagai kandidat perdana menteri sehingga negara akan terhindari dari terseret lebih jauh ke dalam perebutan kekuasaan dan ke sistem lama yang telah ditolak rakyat," ujarnya.
Anwar melihat bahwa negara harus diselamatkan ketimbang agenda pribadinya.