"Raja mengatakan bahwa forum yang tepat adalah parlemen," kata Mahathir, setelah bertemu dengan raja, seperti dilaporkan AFP, Kamis (27/2/2020).
Dia menyebut, legislatif akan duduk pada Senin pekan depan untuk menentukan siapa yang memiliki dukungan yang cukup untuk menjadi perdana menteri.
"Namun jika (parlemen) gagal menemukan seseorang dengan suara mayoritas, maka kita harus melakukan pemilihan cepat," ujar Mahathir, yang ditunjuk sebagai pemimpin sementara setelah pengunduran dirinya.
Dia menyebut, partainya mungkin mencalonkan sekutunya, Muhyiddin Yassin, yang adalah menteri dalam negeri, sebagai kandidat PM.
Tiga partai dari bekas koalisi yang berkuasa kini mencalonkan nama Anwar.
Dalam komentar pertamanya sejak krisis meletus, Mahathir kemarin mengatakan dia ingin membentuk pemerintah persatuan dan bersedia kembali duduk sebagai PM jika memiliki cukup dukungan - tetapipara pemimpin politik menolak gagasan itu.