HOUSTON, iNews.id – Setidaknya dua kapal yang mengangkut minyak atau produk minyak antara Pantai Teluk AS dan India mengalihkan rute pelayaran mereka dari Laut Merah pada Jumat (22/12/2023). Hal itu terungkap menurut data pelacakan kapal, seperti dilansir Reuters, akhir pekan ini.
Kelompok Houthi yang didukung Iran sebelumnya menyerang kapal-kapal komersial yang memiliki kaitan dengan Israel dengan drone dan rudal. Serangan itu mereka lakukan sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina yang dikepung Israel di Jalur Gaza. Tindakan Houhti tersebut memaksa pengirim barang untuk mengubah arah dan mengambil rute yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.
Kapal Aigeorgis, yang disewa oleh British Petroleum (BP) untuk membawa minyak gas vakum (VGO) dari Jamnagar di India ke Texas, AS, pada Jumat terlacak sedang menuju sepanjang Pantai Timur Afrika menuju Tanjung Harapan. Hal itu diketahui melalui data pelacakan kapal perusahaan keuangan LSEG.
Pengiriman VGO oleh BP dari Jamnagar secara historis dilakukan melalui Laut Merah. Namun, pengubahan rute kali ini akan menambah sembilan hari perjalanan antara India dan Pantai Teluk AS. VGO adalah bahan baku penyulingan yang digunakan untuk memproduksi bensin dan solar.
Seorang juru bicara BP menolak mengomentari pelayaran Aigeorgis itu. Namun, dia merujuk pada pernyataan sebelumnya dari perusahaan minyak itu tentang keputusan mereka untuk mengubah rute kapal. Pada Selasa (19/12/2023) lalu, perusahaan itu memang menyatakan akan menghindari Laut Merah dan mengarahkan kapal-kapal di sekitar Tanjung Harapan.
Sementara kapal Sonangol Cabinda, yang disewa oleh Equinor untuk membawa minyak mentah dari Texas ke India, berbelok 180 derajat di tengah Laut Merah pada Kamis (21/12/2023). Kapal itu bergerak melalui Terusan Suez menuju Mediterania, menurut data pelacakan LSEG.
Pekan lalu, Amerika Serikat menyatakan telah membentuk koalisi angkatan laut yang melibatkan 20 negara untuk melawan Houthi di Laut Merah. Namun beberapa pihak belum mengonfirmasi partisipasi mereka. Sementara yang lain mengatakan operasi untuk melindungi lalu lintas komersial Laut Merah akan menjadi bagian dari perjanjian angkatan laut yang sudah ada.