Dia menambahkan, hasil penyelidikan juga akan dipublikasikan secara online serta dalam bentuk dokumen yang diserahkan kepada keluarga korban dan media massa.
"Komunitas internasional bisa mengakses laporan tersebut," kata Anthony.
Sebelumnya, kelompok perwakilan keluarga korban Voice 370, mendesak pemerintah membeberkan data MH370, termasuk kemungkinan adanya pemalsuan atau penghapusan catatan mengenai MH370 dan perawatannya.
Sejauh ini tim pencari hanya menemukan serpihan tiga bagian sayap pesawat Boeing 777 itu. Terakhir, pencarian dilakukan perusahaan eksplorasi laut asal Amerika Serikat, Ocean Infinity, meliputi perairan seluas 112.000 kilometer persegi di selatan Samudera Hindia. Pencarian yang dilakukan selama tiga bulan itu tidak membuahkan hasil.