KUALA LUMPUR, iNews.id - Malaysia menghentikan penggunaan vaksin Sinovac dan akan beralih ke merek lain, seperti Pfizer. Dalam keterangan terbaru, pemerintah Negeri Jiran menepis langkah tersebut diambil karena masalah kemanjuran pada vaksin buatan China itu.
Menteri koordinator imunisasi Khairy Jamaluddin mengatakan, Malaysia total memesan 16 juta dosis vaksin Sinovac, 12 juta di antaranya sudah tiba. Sisanya akan datang pada akhir bulan ini atau awal Agustus.
Menurut Khairy, Sinovac tetap akan digunakan bagi mereka yang berisiko mengalami anafilaksis atau alergi. Penggunaannya dikoordinasikan pihak swasta. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan memesan lagi jika memungkinkan.
"Ini tidak ada hubungannya dengan kemanjuran Sinovac, ada banyak spekulasi tentang (keputusan) ini. Kami akan mendapatkan seluruh (pesanan) pada akhir Juli dan Agustus," kata Khairy, dikutip dari The Straits Times, Sabtu (17/7/2021).
Sebanyak 12 juta dosis akan habis digunakan pada 21 Juli, lebih awal dari yang dijadwalkan. Pemerintah memang meminta agar pengiriman dimajukan guna mempercepat vaksinasi.
Malaysia sudah menyetujui beberapa vaksin Covid-19, termasuk Pfizer, AstraZeneca, CanSino Biologic, Sinopharm, serta Janssen dari Johnson & Johnson. Saat ini Malaysia mendapat kiriman hampir 50 juta dosis Pfizer yang bisa memenuhi kebutuhan 70 persen populasi negara tersebut.