Menurut Hamad, pemecatannya tampaknya disebabkan sebuah insiden pada Desember 2023 terkait prosedur darurat untuk memecahkan masalah parah yang disebut oleh Meta sebagai SEV atau "site event".
Dia mencatat adanya penyimpangan prosedur dalam penanganan SEV terkait pembatasan konten yang di-posting oleh tokoh Palestina di Instagram. Posting-an itu tak muncul dalam pencarian dan feed.
Dalam satu kasus, Hamad menemukan video pendek yang diposting jurnalis foto Palestina Motaz Azaiza telah disalah-klasifikasikan sebagai pornografi. Padahal video tersebut menunjukkan bangunan di Gaza yang hancur.
Hamad kemudian mendapat panduan yang bertentangan dari karyawan lain mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap SEV. sang manajer menegaskan bahwa SEV bagian dari tanggungjawabnya.
Sebulan kemudian Meta memberitahu Hamas dirinya menjadi sasaran penyelidikan. Dia kemudian mengajukan laporan menjadi korban diskriminasi internal perusahaan. Setelah itu dirinya dipecat.