NEW YORK, iNews.id - Seorang mantan pegawai Instagram menggugat Meta, induk perusahaan platform media sosial itu, terkait posting-an soal perang Israel-Hamas. Pria bernama Ferras Hamad itu menuduh Meta berlaku bias dalam menangani konten terkait perang di Jalur Gaza.
Hamad menuntut Meta karena dirinya dipecat pada Februari lalu lantaran membantu memperbaiki bug yang menyebabkan terganggunya postingan soal Palestina.
Engineer keturunan Palestina-Amerika Serikat yang bekerja di grup raksasa media sosial sejak 2021 itu mengajukan gugatan di pengadilan Negara Bagian California pada Februari lalu atas tuduhan diskriminasi, pemecatan yang tak sah, serta beberapa lainnya.
Hamad menuduh Meta bersikap bias terhadap warga Palestina. Perusahaan menghapus komunikasi internal karyawan soal kematian kerabat mereka di Gaza. Bukan hanya itu perusahaan menyelidiki penggunaan emoji bendera Palestina dalam posting-an mereka.
Di sisi lain, perusahaan tidak menyelidiki karyawan yang menggunakan emoji bendera Israel atau Ukraina dalam konteks serupa.