Namun sikapnya berubah terkait perselisihan politik keluarga Marcos dengan Duterte. Ketegangan meningkat sejak Februari setelah putri Duterte, Wakil Presiden Sara Duterte, dimakzulkan atas tuduhan mengancan akan membunuh Marcos. Selain itu Sara juga dituduh menyalahgunakan dana publik senilai jutaan dolar AS.
Filipina bukan lagi anggota ICC setelah menarik diri dari Statuta Roma, perjanjian pendirian ICC, pada 2019 berdasarkan arahan Duterte. Namun, pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda, itu menegaskan memiliki yurisdiksi atas kejahatan yang dilakukan saat negara itu masih menjadi anggota.
Itulah sebabnya penyelidikan ICC, dipimpin oleh jaksa penuntut Karim Khan, difokuskan pada pembunuhan selama perang narkoba 3 tahun pertama jabatan Duterte, yakni dari 2016 hingga 2019. Duterte berkuasa hingga 2022, sebelum diganti oleh Marcos Jr.