Terlepas dari serentetan insiden yang terjadi baru-baru ini, para ahli penerbangan sepakat bahwa secara keseluruhan terdapat catatan keselamatan yang kuat dalam penerbangan Boeing. "Kami belum pernah mengalami satu pun korban jiwa di seluruh industri penerbangan AS selama lebih dari satu dekade, meski ada jutaan orang yang terbang. Itu luar biasa!" kata Aboulafia.
Dia berpendapat, penerbangan modern adalah wujud "transportasi paling aman" yang pernah dibuat oleh manusia. Dia lantas membandingkan bahwa setiap hari ada ratusan orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas di jalanan.
Saingan Boeing, Airbus, juga tidak luput dari masalah. Ratusan pesawat yang diproduksi oleh perusahaan Eropa itu pernah dihentikan layanannya untuk menjalani pemeriksaan terkait keberadaan kontaminan mikroskopis logam pada mesin yang dibuat oleh Pratt & Whitney. Airbus juga terlibat perselisihan dengan Qatar Airways mengenai persoalan degradasi permukaan luar pesawat.
Namun, hanya ada sedikit masalah serupa yang terjadi di Airbus dan tidak ada satu pun insiden yang menarik perhatian sebesar Alaska Airlines, kata para ahli. "Setiap insiden yang terjadi pada pesawat Boeing tahun ini menjadi berita utama, menunjukkan bahwa pesawat Boeing tidak aman," demikian sebuah catatan dari perusahaan riset ekuitas Bernstein.
"Kenyataannya adalah jumlah insiden pesawat Airbus dan Boeing di AS sepanjang tahun ini sebanding dengan jumlah pesawat di armada maskapai penerbangan AS."
Menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium, armada komersial AS saat ini memiliki sekitar 4.800 pesawat, dengan sekitar 60 persen adalah pesawat Boeing.