Poseidon disebut juga drone lantaran dapat bernavigasi secara mandiri, bahkan dikendalikan dari jarak jauh. Torpedo ini dibuat dari material titanium yang memungkinkan dapat menahan tekanan ekstrem di kedalaman laut. Diperkirakan, Poseidon mampu melesat dengan kecepatan lebih dari 90 kilometer per jam, dua kali lebih cepat dari kapal selam konvensional serta jauh lebih sulit dilacak.
Hulu ledak nuklir Poseidon dapat mencapai 2 megaton atau 100 kali kekuatan bom atom Hiroshima yang dijatuhkan Amerika Serikat saat Perang Dunia II.
Menurut Hambling, apabila Poseidon diarahkan ke pelabuhan serta diledakkan dekat pantai bisa menghancurkan satu kota. Namun mungkin tidak merusak lebih dari itu dan tentu tidak melebihi kerusakan nuklir ukuran besar.
Seorang pengamat dari sebuah lembaga pertahanan Inggris, Sidrath Kaushal, mengatakan Poseidon bisa memusnahkan populasi di kota pesisir serta menghancurkan sebagaian besar kapal induk di laut.
Serangan Poseidon akan mengeluarkan awan radiokatif raksasa di laut yang menyebabkan kehancuran suatu wilayah.