MOSKOW, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Sergey Shoygu dan Sekjen PBB, Antonio Guterres membicarakan situasi di Ukraina melalui sambungan telepon.
Komunikasi keduanya terjadi pada Jumat (4/3/2022). Kementerian Pertahanan Rusia menginformasikan kepada Guterres alasan mereka memulai operasi militer khusus di Ukraina.
Disebutkan, alasan operasi militer khusus di antaranya keengganan Ukraina untuk menerapkan Perjanjian Minsk selama delapan tahun, infiltrasi orang-orang dengan pandangan neo-Nazi di badan-badan tentara dan negara hingga penembakan di wilayah Donbass.
Selain itu, tahun lalu negara-negara Barat secara signifikan meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina. Barat mempersiapkan Kiev untuk menyelesaikan konflik dengan kekerasan.
"Dukungan negara-negara Barat mengilhami Kiev sehingga mengklaim memiliki senjata nuklir. Keberadaan Ukraina menjadi oposisi Rusia. Melalui upaya Barat, Ukraina berubah menjadi wilayah yang memberikan ancaman serius terhadap keamanan Rusia," katanya.
Shoygu meyakinkan Guterres, angkatan bersenjata Rusia hanya menggunakan senjata presisi tinggi. Militer Rusia juga hanya berusaha menonaktifkan infrastruktur militer Ukraina.