MOSKOW, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menegaskan negaranya tidak akan mengikuti jejak negara Barat membangun tembok pemisah atau mengisolasi diri dari dunia internasional. Hal itu dia sampaikan saat menanggapi gelombang sanksi ekonomi dan politik yang terus diberlakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terhadap Moskow.
“Rusia tidak akan membalas dendam atau melampiaskan amarah,” kata Lavrov, belum lama ini.
Dia menegaskan, meski banyak perusahaan Barat hengkang dari Rusia setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022, Moskow tidak akan menutup pintu sepenuhnya. Rusia tetap terbuka untuk kerja sama, namun akan lebih selektif.
“Kami tidak akan mengusir mereka. Tapi kami akan memperhitungkan siapa saja yang meninggalkan Rusia atas tekanan politik, karena mereka sudah menunjukkan diri tidak bisa diandalkan,” ujarnya, sepeti dikutip dari RT.
Lavrov menambahkan akses perusahaan asing ke pasar Rusia di masa depan akan sangat bergantung pada seberapa besar risiko yang mereka timbulkan terhadap sektor vital perekonomian dan keamanan nasional.
Pernyataan paling tajam dia sampaikan ketika menyinggung simbol Perang Dingin.