Cavusoglu menambahkan, Turki menggagalkan harapan Prancis agar Haftar merebut ibu kota Libya, Tripoli, dengan memberikan bantuan militer kepada pemerintahan syah di bawah Government of National Accord (GNA).
Dalam kondisi histeris itu, lanjut Cavusoglu, Macron tidak tahu harus berbuat apa.
Sejauh ini belum ada komentar disampaikan Istana Elysee atau Kementerian Luar Negeri Prancis terkait pernyataan Cavusoglu.
Prancis juga mendukung Yunani di Mediterania timur serta bergabung dalam latihan militer dengan Italia dan Siprus di tengah meningkatnya konflik.
Cavusoglu mengatakan Prancis merupakan negara yang paling memprovokasi Yunani di Mediterania timur serta mendesak segera bekerja sama untuk mencapai stabilitas regional.
“Tidak perlu perilaku histeris seperti itu dari Prancis, membuat mereka terlihat menggelikan. Kami adalah dua negara anggota NATO," ujarnya.