Selama seminggu terakhir, banyak pemimpin internasional menyuarakan keprihatinan atas rencana serangan Israel ke Rafah. Pada Senin (12/2/2024) lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia menentang operasi militer apa pun sepanjang tidak mempertimbangkan keamanan warga sipil.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, menewaskan 1.200 orang di sana. Kelompok pejuang Palaestina itu juga menawan lebih dari 200 lainnya dari Israel. Hamas menyatakan, serangan itu mereka lakukan sebagai pembalasan atas kejahatan zionis terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.
Serangan Hamas tersebut lalu memicu operasi militer besar-besaran oleh Israel, yang menyebabkan kematian lebih dari 28.500 orang di Jalur Gaza.
Pada November 2023, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Gencatan senjata berakhir pada 1 Desember 2023, setelah beberapa kali perpanjangan. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.