Tak lama setelah menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum pada 26, junta militer sudah memerintahkan duta besar Prancis untuk pergi.
Pada akhir Agustus, para pemimpin kudeta mengeluarkan ultimatum 48 jam agar Itte pergi, tetapi Prancis kembali mengatakan bahwa mereka tidak akan mematuhi perintah tersebut.
Uni Eropa telah mendukung penolakan Prancis untuk membawa pulang Itte dan menyebut tuntutan parajunta militer sebagai provokasi.
Niger merupakan salah satu sekutu terdekat Prancis dan Barat di wilayah itu setelah serangkaian kudeta militer dalam beberapa tahun terakhir di negara-negara tetangga seperti Mali, Burkina Faso, dan Guinea. Sebulan setelah kudeta, situasi Niger sangat memprihatinkan.