Sampai berita ini diturunkan, Gedung Putih maupun Dinas Intelejen AS belum mau mengomentari pernyataan Kemlu Rusia.
Laporan yang diterima New York Times, Presiden Donald Trump sudah diberi tahu mengenai temuan keterlibatan Rusia dalam penyerangan pasukan keamanan di Afghanistan tahun kemarin. Namun, Trump belum memberi arahan langkah apa yang diambil atas Rusia.
Setelah hampir 20 tahun memerangi Taliban, AS tengah mencari cara mencapai perdamaian antara pemerintah yang didukung AS dengan kelompok milisi Taliban.
Pada 29 Februari lalu, AS dan Taliban mencapai kesepakatan penarikan pasukan negeri Paman Sam dan sekutu secara bertahap. Kekuatan pasukan AS di Afghanistan saat ini berjumlah 8.600 personel.
Jumlah itu lebih sedikit dari yang disepakati dengan Taliban. Penyebabnya, AS memilih menarik lebih banyak pasukan dari Afghanistan karena khawatir tertular Covid-19 yang mulai ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO sejak Januari.