WHO dan mitra-mitra PBB lainnya mengatakan mereka baru-baru ini mengirimkan pasokan, termasuk obat-obatan, cairan infus, perlengkapan bedah, perawatan luka, dan perlengkapan persalinan, ke rumah sakit Al Ahli Arab dan rumah sakit Al Shifa di utara Gaza.
Mereka juga berencana untuk mengirimkan bahan bakar, tetapi terpaksa meninggalkan rencana tersebut karena kurangnya jaminan keamanan dan masalah izin.
"WHO telah mengunjungi rumah sakit Al Ahli Arab lebih dari seminggu yang lalu dan sudah terlihat," kata Peeperkorn.
Sebelumnya, rumah sakit ini adalah satu-satunya rumah sakit di utara Gaza yang menyediakan pelayanan bedah. Rumah sakit itu telah ditutup karena kekurangan pasokan, bahan bakar, listrik, dan pekerja.
"WHO akan terus berusaha menyuplai fasilitas kesehatan di utara Gaza. Tetapi tanpa bahan bakar, personel, dan kebutuhan esensial lainnya, obat-obatan tidak akan membuat perbedaan dan semua pasien akan mati secara perlahan dan menyakitkan," kata Peeperkorn.