WASHINGTON, iNews.id - Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk menyebut nama Presiden Donald Trump ada dalam salah satu berkas Epstein. Namun sebagian kecil dokumen yang diilis pada 2024 itu masih dirahasiakan.
Penyidik federal AS merilis berkas Epstein ke publik pada Januari 2024, Namun beberapa masih dirahasiakan.
Musk mengungkap tuduhan itu di tengah perseturuannya dengan Trump, ditandai dengan percekcokan mereka di media sosial pada Kamis pekan lalu. Jelas saja, percekcokan itu menjadi konsumsi publik.
Hubungan keduanya dilaporkan sudah retak sebelum Musk mengakhiri jabatannya di pemerintahan selaku kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pada 30 Mei lalu. Musk kerap mengkritik kebijakan-kebijakan Trump terkait anggaran, secara diam-diam maupun terang-terangan.
Salah satunya, Musk mengatakan kebijakan Trump "One Big Beautiful Bill" sebagai kekejian yang menjijikkan karena bisa meningkatkan utang negara dan menghapus subsidi kendaraan listrik.
Namun puncak keretakan hubungan terjadi setelah Musk tak lagi di pemerintahan. Dia mulai berani molontarkan pernyataan-pernyataan menyerang Trump.