NEW YORK, iNews.id - Myanmar di ambang kudeta setelah meningkatnya ketegangan antara militer dan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi pascapemilu.
Kondisi ini menjadi perhatian Sekjen PBB Antonio Guterres. Dia mengikuti perkembangan di Myanmar dengan keprihatinan yang besar.
Militer mengancam akan melakukan kudeta terkait rencana pembukaan parlemen.
Meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan militer dipicu tuduhan kecurangan pemilu. Militer menyatakan akan mengambil tindakan jika laporan mereka tentang kecurangan pemilu tidak ditangani dengan serius. Seorang juru bicara militer menegaskan tak mengesampingkan kemungkinan perebutan kekuasaan.
Dalam sebuah pernyataan, Guterres meminta semua aktor untuk menghentikan semua bentuk hasutan atau provokasi. Mereka harus bisa menunjukkan kepemimpinan dan mematuhi norma-norma demokrasi serta menghormati hasil pemilu pada 8 November.