Rusia dan Ukraina membantah melakukan kesepakatan senjata apa pun, meski kedua negara berjanji memperdalam hubungan militer.
Penggunaan rudal tersebut juga mendapat kecaman dari Inggris dan Korea Selatan (Korsel). Korsel sudah mencurigai sejak November lalu bahwa Korut memasok SRBM ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan senjata. Kesepakatan itu juga mencakup rudal anti-tank, rudal anti-udara, artileri dan mortir, serta senapan.
Rusia baru-baru ini melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina, bahkan paling masif sejak invasi pada Februari 2022. Serangan itu diduga sebagai pembalasan atas gempuran terhadap pangkalan di Feodosai, Krimea, yang menghancurkan satu kapal perang Rusia.
Ukraina menyatakan, Rusia telah meluncurkan lebih dari 300 drone kamikaze dan berbagai jenis rudal ke kota-kota seluruh Ukraina sejak Jumat pekan lalu.