AS Biasanya Batasi Penjualan Senjata ke Teluk
Selama bertahun-tahun, AS mempertimbangkan kebutuhan pertahanan negara-negara Teluk, tetapi selalu membatasi volume dan spesifikasi senjata canggih yang dijual. Tujuannya jelas: memastikan Israel tetap mempertahankan keunggulan militer di kawasan, sesuai komitmen hukum AS.
Namun pemerintahan Trump tampak mengambil langkah berbeda. Dengan tetap maju menjual F-35 ke Riyadh, Trump membuka babak baru ketegangan diplomatik dengan kelompok pro-Israel di Washington.
Keputusan ini juga menimbulkan pertanyaan besar, apakah AS masih berpegang pada prioritas lama yang menjunjung QME Israel, ataukah Trump sedang menggeser orientasi strategis AS di Timur Tengah?