Nasib Perjanjian Nuklir AS dan Iran Semakin Tak Jelas

Anton Suhartono
Antony Blinken (Foto: Reuters)

WINA, iNews.id - Amerika Serikat dan Iran sama-sama pesimistis dengan nasib perjanjian nuklir ke depannya. Ada kemungkinan mereka tak akan menghidupkan kembali kesepakatan rencana aksi kerja bersama JCPOA tahun 2015, di mana AS keluar saat pemerintahan Donald Trump. 

AS menyatakan tidak punya alasan untuk yakin bisa kembali, sementara Iran mempertanyakan tekad negara-negara yang terlibat di dalamnya. JCPOA juga melibatkan negara Eropa, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman, di samping Rusia.

"Saya harus beri tahu Anda, langkah dan retorika baru-baru ini, jangan memberi kami banyak alasan untuk optimisme," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, seraya menambahkan dalam 1 atau 2 hari dia bisa menilai apakah Iran punya iktikad baik atau tidak terharap perjanjian ini.

Komentar itu disampaikan Blinken setelah Iran menegaskan kepada negara-negara Eropa soal penghapusan sanksi terhadap negaranya.

"Kami berangkat ke Wina dengan tekad serius, tapi kami tidak optimistis tentang keinginan dan niat AS serta tiga negara Eropa untuk kesepakatan ini," kata Menlu Iran Hossein Amirabdollahian.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
5 jam lalu

Amerika Akan Gulingkan Presiden Venezuela Maduro, Asingkan ke Luar Negeri

Internasional
8 jam lalu

Nah, Iran Curiga Badan Energi Atom Internasional Bantu Israel Serang Fasilitas Nuklirnya

Internasional
9 jam lalu

Trump Sebut Walkot New York Zohran Mamdani Ajak Bertemu: Kita Ingin Cari Solusi!

Internasional
9 jam lalu

Presiden Maduro: Rakyat Venezuela Siap Perang Lawan Amerika

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal