KARAKAS, iNews.id - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Venezuela semakin memuncak setelah Washington memerintahkan pengerahan gugus tempur kapal induk ke Laut Karibia.
Pemerintah Venezuela menegaskan tak akan tunduk pada tekanan atau upaya penggulingan rezim oleh AS, bahkan jika situasi berkembang menjadi perang terbuka.
Langkah militer AS ini dipicu tuduhan Presiden Donald Trump bahwa pemerintahan Nicolas Maduro bersekongkol dengan kelompok kriminal untuk menyelundupkan narkoba ke AS. Namun, berbagai laporan intelijen menunjukkan minim bukti terkait klaim tersebut, memunculkan dugaan bahwa Washington tengah mencari alasan untuk memperluas operasi militernya di Amerika Latin.
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Pete Hegseth telah memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford beserta lima kapal destroyer menuju kawasan tersebut, dengan dalih memperkuat operasi “pemberantasan narkoba”. Total sekitar 10.000 personel marinir dan angkatan laut kini dikerahkan di sekitar Karibia.
Pemerintah Venezuela menilai langkah itu sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan nasional. Menteri Luar Negeri Vladimir Padrino menegaskan, rakyat dan militer Venezuela siap mempertahankan negaranya dari intervensi asing.
“Angkatan Bersenjata tidak akan mengizinkan pemerintahan di sini yang tunduk pada kepentingan Amerika Serikat. Tafsirkan sesuka Anda, kami tidak akan jadi boneka siapa pun,” kata Padrino di Karakas, dkutip Sabtu (25/10/2025).