Negara-Negara yang Tak Merayakan Natal pada 25 Desember Beserta Alasannya

Cut Mutia Fahira
Negara-negara yang tidak merayakan Natal pada 25 Desember, salah satunya Belarusia (Foto: AP)

JAKARTA, iNews.id - Negara yang tidak merayakan Natal pada 25 Desember menarik untuk diketahui. Hal ini sempat menjadi pembicaraan hangat pada tahun lalu setelah Ukraina untuk pertama kali sejak 100 tahun lebih memindahkan perayaan Natal dari 7 Januari menjadi 25 Desember.

Padalah mayoritas penduduk Ukraina adalah pemeluk Kristen Ortodoks yang  biasanya melakukan perayaan Natal berbeda dengan Katolik maupun Protestan.

Keputusan untuk mengubah perayaan Natal tersebut diambil oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Juli 2023, bahkan disahkan dengan undang-undang (UU).

Zelensky saat itu mengatakan negaranya harus meninggalkan warisan Rusia yang memaksakan perayaan Natal pada tanggal berbeda. 

Sementara banyak negara Barat merayakan Natal pada 25 Desember, sebagian besar negara pecahan Uni Soviet dan Timur Tengah merayakannya pada 12 atau 13 hari kemudian.

Alasan utama negara-negara itu merayakan Natal pada awal Januari adalah penghitungan jatuhnya hari besar tersebut menurut Kalender Julian lama, yakni ada perbedaan 13 lebih lambat daripada Kalender Gregorian yang biasa digunakan negara Barat. 

Kalender Julian dibuat pada masa pemerintahan Julius Caesar pada 35 SM dan digunakan secara luas sebelum diperkenalkannya kalender Gregorian sebagaimana diusulkan Paus Gregorius dari Roma pada 1582. 

Meski demikian pada perkembangannya, beberapa negara mengakui dua perayaan Natal sebagai libur nasional.

Daftar negara yang tidak merayakan Natal pada 25 Desember:

Rusia

Sebagian besar warga Rusia menganut Kristen Ortodoks.

Di Rusia, perayaan Natal identik dengan 12 hidangan guna mewakili 12 guru, biasanya disantap pada Malam Natal atau pada 6 Januari.

Belarusia

Belarusia juga merayakan Natal pada 7 Januari. Berbeda dengan Rusia, Belarusia menyantap panekuk dan ikan yang diletakkan pdaa meja yang di bawah telapaknya diletakkan jerami. 

Tidak hanya itu ‘Kalyady Tsars’ (Tsar Natal) melakukan ritual yang meliputi karnaval dan drama rakyat untuk menandai Tahun Baru.

Mesir

Berbeda lagi dengan Mesir yang merayakan Natal sejak 25 November hingga 6 Januari atau selama 43 hari. Pemeluk Kristen Ortodoks Koptik di negara itu biasa mengonsumsi hidangan dari hewan seperti daging, melainkan sayuran.

Pesta daging dan makan malam mewah digelar pada hari-hari berikutnya.

Israel

Di negara ini Natal dirayakan tiga kali. Gereja Katolik, Protestan, dan Ortodoks Rusia merayakan Natal pada 25 Desember, sementara Ortodoks Yunani, Ortodoks Suriah, Ortodoks Koptik, dan Ortodoks Rumania, merayakan Natal pada 6 Januari. 

Tidak hanya itu, gereja Ortodoks Armenia merayakan Natal pada 18 Januari.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
4 jam lalu

Trump Ancam Serang Nigeria Klaim Umat Kristen Dibunuhi, Warga Bingung dan Panik

Internasional
4 jam lalu

Trump Ancam Serang Nigeria Setelah Tuduh Umat Kristen Dibunuh, Pentagon Siap-Siap

Seleb
3 bulan lalu

Tegas! Dahlia Poland Bantah Pindah Agama karena Fandy Christian

Internasional
3 bulan lalu

Bangunan Masjid-Katedral Cordoba Selamat meski Terbakar

Nasional
4 bulan lalu

Salut! Mahasiswi Kristen Berprestasi di Kampus Muhammadiyah, Rektor Tawarkan Beasiswa S2

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal