Kepala Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Independen Afghanista, Shaharzad Akbar, juga mengutuk serangan mengerikan itu.
"Pola serangan terarah yang mengkhawatirkan dapat berdampak negatif pada kepercayaan dalam proses perdamaian," tulisnya dalam kicauan Twitter dikutip dari AFP, Minggu (16/8/2020).
Dalam beberapa bulan terakhir terjadi sejumlah serangan bersenjata terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan jaksa di Kabul.
Koofi pernah mengalami serangan serupa pada 2010 lalu. Dia selamat saat pria bersenjata menembaki kendaraannya ketika kembali ke ibu kota Kabul setelah menghadiri acara Hari Perempuan Internasional.
Dia termasuk di antara sedikit perempuan dalam delegasi pan-Afghanistan yang mengadakan beberapa sesi dialog tidak resmi dengan Taliban pada 2019.
Dialog itu berlangsung bersamaan dengan negosiasi terpisah antara Taliban dan Amerika Serikat di Qatar yang akhirnya mengarah pada penandatanganan kesepakatan antara kedua pihak pada Februari 2020.
Saat itu, Koofi mengaku kepada AFP bagaimana dirinya sempat mendapat ancaman dari militan hanya karena memakai cat kuku.